Thursday, 3 November 2011
vaksin_dari bahan najis
http://indonesian.iloveallaah.com/hukum-vaksinasi-dari-enzim-babi/
Bismillah … Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.[1] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, index “استحالة”, 3/213-214, terbitan Kementrian Agama dan Urusan Islamiyah Kuwait.
Hukum Vaksinasi Dari Enzim Babi
Posted by iloveAllaah.com Editor • 27/10/2011 •
Sebagian vaksinasi atau imunisasi (seperti imunisasi polio) diduga berasal dari enzim babi. Babi jelas najis dan termasuk hewan yang haram dikonsumsi. Taruhlah jika pernyataan atau isu ini benar, lalu bagaimana hukum fikih dalam masalah ini? Karena masalah ini menjadi polemik hingga saat ini. Sampai-sampai sebagian orang enggan bahkan menyalah-nyalahkan orang yang mengambil keputusan untuk ikut imunisasi.
Baiklah ada dua kaedah terlebih dahulu yang akan kami utarakan. Lalu kami tutup dengan fatwa dari Majelis Ulama Eropa akan hal ini. Allahumma yassir wa a'in …
Memahami kaedah pertama: Istihalah
Istihalah secara bahasa memiliki dua makna. Salah satu maknanya adalah,
تغيّر الشّيء عن طبعه ووصفه
“Berubahnya sesuatu dari tabi’at asal atau sifatnya yang awal.”
Yang termasuk dalam istihalah adalah berubahnya sesuatu yang najis. Istihalah atau perubahan tadi bisa terjadi pada kondisi apa saja? Istihalah bisa terjadi pada ‘ain (zat) najis, seperti kotoran, khomr (bagi yang mengatakannya najis), dan babi. Istihalah bisa terjadi pula pada ‘ain (zat) najis yang berubah sifat-sifatnya. Bisa jadi dia berubah karena dibakar atau karena berubah menjadi cuka. Atau mungkin perubahan itu terjadi karena ada sesuatu yang suci yang bercampur dengannya. Seperti contohnya babi yang najis yang jatuh dalam garam, akhirnya menjadi garam.
Para ulama telah menyepakati bahwa apabila khomr berubah menjadi cuka dengan sendirinya (karena dibiarkan begitu saja), maka khomr tersebut menjadi suci. Namun para ulama berselisih jika khomr tadi berubah menjadi cuka melalui suatu proses tertentu.
Adapun untuk najis yang lainnya, apabila ia berubah dari bentuk asalnya, maka para ulama berselisih akan sucinya.[1]
Ulama Hanafiyah dan Malikiyah, juga menjadi salah satu pendapat Imam Ahmad, menyatakan bahwa najis pada ‘ain (dzat) dapat suci dengan istihalah. Jika najis sudah menjadi abu, maka tidak dikatakan najis lagi. Garam (yang sudah berubah) tidak dikatakan najis lagi walaupun sebelumnya berasal dari keledai, babi atau selainnya yang najis. Begitu pula dianggap suci jika najis jatuh ke sumur dan berubah jadi tanah. Misal yang lain, khomr ketika berubah menjadi cuka baik dengan sendirinya atau dengan proses tertentu dari manusia atau cara lainnya, maka itu juga dikatakan suci. Hal ini semua dikarenakan zat yang tadi ada sudah berubah. Aturan Islam pun menetapkan bahwa sifat najis jika telah hilang, maka sudah dikatakan tidak najis lagi (sudah suci).
Jadi jika tulang dan daging berubah menjadi garam, maka yang dihukumi sekarang adalah garamnya. Garam tentu saja berbeda statusnya dengan tulang dan daging tadi.
Perkara semisal ini amatlah banyak. Intinya, istihalah pada zat terjadi jika sifat-sifat najis yang ada itu hilang.
Adapun ulama Syafi’iyah dan pendapat ulama Hambali yang lebih kuat, najis ‘ain (zat) tidaklah dapat suci dengan cara istihalah. Jika anjing atau selainnya dilempar dalam garam, akhirnya mati dan jadi garam, maka tetap dihukumi najis. Begitu pula jika ada uap yang berasal dari api yang bahannya najis, lalu uap itu mengembun, maka tetap dihukumi najis.
Dikecualikan dalam masalah ini adalah untuk khomr, yaitu khomr yang berubah menjadi cuka dengan sendirinya, tidak ada campur tangan. Cuka yang berasal dari khomr seperti itu dianggap suci. Alasan najisnya khomr tadi adalah karena memabukkan. Saat jadi cuka tentu tidak memabukkan lagi, maka dari itu dihukumi suci. Hal ini telah menjadi ijma’ (kesepakatan para ulama).
Adapun jika khomr berubah menjadi cuka dengan proses tertentu misalnya ada gas yg masuk, maka ketika itu tidaklah suci.[2]
Dari perselisihan di atas, pendapat yang rojih (kuat) dalam masalah ini adalah yang menyatakan bahwa suatu zat yang najis yang berubah (dengan istihalah) menjadi zat lain yang baru, dihukumi suci.
Di antara alasannya adalah karena hukum itu berputar pada ‘illah-nya (alasan atau sebab). Jika ‘illah itu ada, maka hukum itu ada. Jika sifat-sifat najis telah hilang, maka hukum najis itu sudah tidak ada. Demikianlah yang dijelaskan dalam kaedah ushuliyah,
الحُكْمُ يَدُوْرُ مَعَ عِلَّتِهِ ثُبُوْتًا وَعَدَمًا.
“Hukum itu berputar pada ‘illahnya. Jika ‘illah itu ada, maka hukum itu ada. Begitu sebaliknya jika ‘illah itu tidak ada, maka hukum itu tidak ada.”
Pendapat inilah yang lebih tepat, apalagi diterapkan di zaman saat ini. Kita masih ingat bahwa minyak bumi itu asalnya dari bangkai hewan yang terpendam ribuan tahun. Padahal bangkai itu jelas najis. Jika kita katakan minyak bumi, itu najis karena berpegang pada pendapat Syafi’iyah dan Hambali, maka jadi problema untuk saat ini.
Jika seseorang memahami kaedah istihalah ini, ia akan tahu bagaimanakah menghukumi suatu najis apabila najis tersebut sudah berubah menjadi benda lain yang tidak nampak lagi atsar-atsarnya (bekas-bekasnya). Kaedah ini berlaku pula dalam masalah vaksinasi dari enzim babi.
Memahami kaedah kedua: Istihlak
Yang dimaksud dengan istihlak adalah bercampurnya benda haram atau najis dengan benda lainnya yang suci dan halal yang jumlahnya lebih banyak sehingga menghilangkan sifat najis dan keharaman benda yang sebelumnya najis, baik rasa, warna dan baunya.
Apakah benda najis yang terkalahkan oleh benda suci tersebut menjadi suci? Pendapat yang benar adalah bisa menjadi suci.
Alasannya adalah dua dalil berikut.
Hadits pertama, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَاءُ طَهُورٌ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ
“Air itu suci, tidak ada yang dapat menajiskannya."[3]
Hadits kedua, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا بَلَغَ الْمَاءُ قُلَّتَيْنِ لَمْ يَحْمِلِ الْخَبَثَ
“Jika air telah mencapai dua qullah, maka tidak mungkin dipengaruhi kotoran (najis)."[4]
Dua hadits di atas menjelaskan bahwa apabila benda yang najis atau haram bercampur dengan air suci yang banyak, sehingga najis tersebut lebur tak menyisakan warna atau baunya, maka dia menjadi suci.
Jadi suatu saat air yang najis, bisa berubah menjadi suci jika bercampur dengan air suci yang banyak. Tidak mungkin air yang najis selamanya berada dalam keadaan najis tanpa perubahan. Tepatlah perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,
“Siapa saja yang mau merenungkan dalil-dalil yang telah disepakati dan memahami rahasia hukum syari’at, niscaya akan jelas baginya bahwa pendapat inilah yang lebih tepat. Sangat tidak mungkin ada air atau benda cair yang tidak mungkin mengalami perubahan menjadi suci (tetap najis). Ini sungguh bertentangan dengan dalil dan akal sehat. Jika ada yang menganggap bahwa hukum najis itu tetap ada padahal (sifat-sifat) najis telah dihilangkan dengan cairan atau yang lainnya, maka ini sungguh jauh dari tuntutan dalil dan bertentangan dengan qiyas yang bisa digunakan."[5]
Catatan:
Kaedah di atas jadi tidak berlaku, jika berdasarkan pernyataan para pakar yang ada bahwa enzim tripsin pada imunisasi atau vaksinasi hanya berupa katalisator. Katalisator atau enzim hanyalah menjadi pemicu reaksi, dan bukan menjadi bagian dari vaksin. Sehingga jika berasal dari babi sekali pun, campuran tersebut sudah hilang. Coba pahami baik-baik maksud katalisator. Banyak penjelasan dari berbagai pihak, salah satunya dari Drs. Iskandar, Apt., MM, -Direktur Perencanaan dan pengembangan PT. Bio Farma (salah satu perusahaan pembuat vaksin di Indonesia)- yang mengatakan bahwa enzim tripsin babi masih digunakan dalam pembuatan vaksin, khususnya vaksin polio (IPV). Beliau mengatakan,
“Air PAM dibuat dari air sungai yang mengandung berbagai macam kotoran dan najis, namun menjadi bersih dan halal stetalh diproses”. Beliau juga mengatakan, “Dalam proses pembuatan vaksin, enzim tripsin babi hanya dipakai sebagai enzim proteolitik [enzim yang digunakan sebagai katalisator pemisah sel/protein]. Pada hasil akhirnya [vaksin], enzim tripsin yang merupakan unsur turunan dari pankreas babi ini tidak terdeteksi lagi. Enzim ini akan mengalami proses pencucian, pemurnian dan penyaringan.” [sumber: http://www.scribd.com/doc/62963410/WHO-Batasi-Penggunaan-Babi-Untuk-Pembuatan-Vaksin]
Jika ini benar, maka tidak bisa kita katakan bahwa vaksin ini haram, karena minimal bisa kita kiaskan dengan binatang jallalah, yaitu binatang yang biasa memakan barang-barang najis. Binatang ini bercampur dengan najis yang haram dimakan, sehingga perlu dikarantina kemudian diberi makanan yang suci dalam beberapa hari agar halal dikonsumsi. Sebagian ulama berpendapat minimal tiga hari dan ada juga yang berpendapat sampai aroma, rasa dan warna najisnya hilang.
Imam Abdurrazaq As-Shan’ani rahimahullah meriwayatkan,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ يَحْبِسُ الدَّجَاجَةَ ثَلَاثَةً إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ بَيْضَهَا
”Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma bahwasanya beliau mengurung [mengkarantina] ayam yang biasa makan barang najis selama tiga hari jika beliau ingin memakan telurnya.” [Mushannaf Abdurrazaq no. 8717]
Kalau saja binatang yang jelas-jelas bersatu langsung dengan najis -karena makanannya kelak akan menjadi darah dan daging- saja bisa dimakan, maka jika hanya sebagai katalisator sebagaimana penjelasan di atas serta tidak dimakan, lebih layak lagi untuk dipergunakan atau minimal sama. [Dinukil dari http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/pro-kontra-hukum-imunisasi-dan-vaksinasi.html]
Fatwa Majelis Ulama Eropa
Majelis Ulama Eropa untuk Fatwa dan Penelitian telah memberikan jawaban untuk masalah vaksin yang digunakan dalam vaksinasi anak terhadap polio. Vaksin ini menggunakan enzim yang disebut tripsin dan diambil dari babi. Jumlah tripsin yang ditambahkan konsentrasinya sangat rendah. Tripsin ini nantinya akan hilang, tidak tersisa lagi. Kemudian tumbuh virus polio untuk bereproduksi dan akhirnya jadilah vaksin yang diberikan tiga tetes untuk setiap anak dalam mulut. Karena alasan inilah sebagian orang apalagi di Asia Timur karena dalam rangka hati-hati, mereka melarang mengonsumsi vaksin semacam ini untuk anak-anak muslim karena tripsin itu berasal dari babi.
Dalam masalah di atas, Majelis Ulama Eropa memutuskan dua hal:
Pertama:
Penggunaan obat semacam itu ada manfaatnya dari segi medis. Obat semacam itu dapat melindungi anak dan mencegah mereka dari kelumpuhan dengan izin Allah. Dan obat semacam ini (dari enzim babi) belum ada gantinya hingga saat ini. Dengan menimbang hal ini, maka penggunaan obat semacam itu dalam rangka berobat dan pencegahan dibolehkan. Hal ini dengan alasan karena mencegah bahaya (penyakit) yang lebih parah jika tidak mengkonsumsinya. Dalam bab fikih, masalah ini ada sisi kelonggaran yaitu tidak mengapa menggunakan yang najis (jika memang cairan tersebut dinilai najis). Namun sebenarnya cairan najis tersebut telah mengalami istihlak (melebur) karena bercampur dengan zat suci yang berjumlah banyak. Begitu pula masalah ini masuk dalam hal darurat dan begitu primer yang dibutuhkan untuk menghilangkan bahaya. Dan di antara tujuan syari'at adalah menggapai maslahat dan manfaat serta menghilangkan mafsadat dan bahaya.
Kedua:
Majelis merekomendasikan pada para imam dan pejabat yang berwenang hendaklah posisi mereka tidak bersikap keras dalam perkara ijtihadiyah ini yang nampak ada maslahat bagi anak-anak kaum muslimin selama tidak bertentangan dengan dalil yang definitif (qoth'i).[6]
Di Antara Alasan Pro Vaksinasi
- Mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena telah banyak kasus ibu hamil membawa virus Toksoplasma, Rubella, Hepatitis B yang membahayakan ibu dan janin. Bahkan bisa menyebabkan bayi baru lahir langsung meninggal. Dan bisa dicegah dengan vaksin.
- Vaksinasi penting dilakukan untuk mencegah penyakit infeksi berkembang menjadi wabah seperti kolera, difteri, dan polio. Apalagi saat ini berkembang virus flu burung yg telah mewabah. Hal ini menimbulkam keresahan bagi petugas kesahatan yang menangani. Jika tidak ada, mereka tidak akan mau dekat-dekat. Juga meresahkan masyarakat sekitar.
- Walaupun kekebalan tubuh sudah ada, akan tetapi kita hidup di negara berkembang yang notabene standar kesehatan lingkungan masih rendah. Apalagi pola hidup di zaman modern. Belum lagi kita tidak bisa menjaga gaya hidup sehat. Maka untuk antisipasi terpapar penyakit infeksi, perlu dilakukan vaksinasi.
- Efek samping yang membahayakan bisa kita minimalisasi dengan tanggap terhadap kondisi ketika hendak imunisasi dan lebih banyak cari tahu jenis-jenis merk vaksin serta jadwal yang benar sesuai kondisi setiap orang.
- Jangan hanya percaya isu-isu tidak jelas dan tidak ilmiah. Contohnya vaksinasi MMR menyebabkan autis. Padahal hasil penelitian lain yang lebih tersistem dan dengan metodologi yang benar, kasus autis itu ternyata banyak penyebabnya. Penyebab autis itu multifaktor (banyak faktor yang berpengaruh) dan penyebab utamanya masih harus diteliti.
- Jika ini memang konspirasi atau akal-akalan negara barat, mereka pun terjadi pro-kontra juga. Terutama vaksin MMR. Disana juga sempat ribut dan akhirnya diberi kebebasan memilih. Sampai sekarang negara barat juga tetap memberlakukan vaksin sesuai dengan kondisi lingkungan dan masyarakatnya.
- Mengapa beberapa negara barat ada yang tidak lagi menggunakan vaksinasi tertentu atau tidak sama sekali? Karena standar kesehatan mereka sudah lebih tinggi, lingkungan bersih, epidemik (wabah) penyakit infeksi sudah diberantas, kesadaran dan pendidikan hidup sehatnya tinggi. Mereka sudah mengkonsumsi sayuran organik. Bandingkan dengan negara berkembang. Sayuran dan buah penuh dengan pestisida jika tidak bersih dicuci. Makanan dengan zat pengawet, pewarna, pemanis buatan, mie instant, dan lain-lain. Dan perlu diketahui jika kita mau masuk ke beberapa negara maju, kita wajib divaksin dengan vaksin jenis tertentu. Karena mereka juga tidak ingin mendapatkan kiriman penyakit dari negara kita.
- Ada beberapa fatwa halal dan bolehnya imunisasi. Ada juga sanggahan bahwa vaksin halal karena hanya sekedar katalisator dan tidak menjadi bagian vaksin. Contohnya Fatwa MUI yang menyatakan halal. Dan jika memang benar haram, maka tetap diperbolehkan karena mengingat keadaan darurat, daripada penyakit infeksi mewabah di negara kita. Harus segera dicegah karena sudah banyak yang terjangkit polio, Hepatitis B, dan TBC.[7]
[1] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, index “استحالة”, 3/213-214, terbitan Kementrian Agama dan Urusan Islamiyah Kuwait.
[2] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, index “تحوّل”, 10/278-279
[3] HR. Tirmidzi, Abu Daud, An Nasa’i, dan Ahmad. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 478
[4] HR. Ad Daruquthni. Para ulama berselisih mengenai keshahihan hadits air dua qullah. Sebagian ulama menilai bahwa hadits tersebut mudhthorib (termasuk dalam golongan hadits dho’if/lemah) baik secara sanad maupun matan (isi hadits). Namun ulama hadits abad ini, yaitu Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah menyatakan bahwa hadits ini shahih. Beliau rahimahullah mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ad Darimi, Ath Thohawiy, Ad Daruquthniy, Al Hakim, Al Baihaqi, Ath Thoyalisiy dengan sanad yang shohih. Hadits ini juga telah dishohihkan oleh Ath Thohawiy, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Al Hakim, Adz Dzahabiy, An Nawawiy dan Ibnu Hajar Al ‘Asqolaniy. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Mayoritas pakar hadits menyatakan bahwa hadits ini hasan dan berhujah dengan hadits ini. Mereka telah memberikan sanggahan kepada orang yang mencela (melemahkan) hadits ini.” (Disarikan dari Tawdhihul Ahkam min Bulughil Marom, Syaikh ‘Abdullah bin ‘Abdirrahman Al Bassam, 1/116, cetakan pertama, 1425 H)
[5] Lihat Majmu’ Al Fatawa, 21/508
[6] Disarikan dari http://www.islamfeqh.com/Forums.aspx?g=posts&t=203
[7] Info dari saudara kami, dr. Raehanul Bahraen, semoga Allah membalas amalan baik beliau.
Sumber : rumaysho.com
Seronoknya bersedekah
http://www.iluvislam.com/inspirasi/motivasi/3877-seronoknya-sedekah.html
Seronoknya Sedekah
RAB, 02 NOV 2011 10:25 | IBNUDDIN | EDITOR: NURILLA88
Mesut Ozil atau nama manjanya Mat Ozil merupakan seorang remaja yang kental. Dia seorang lepasan SPM 2010 dan dia juga bakal melanjutkan pelajaran dalam bidang perubatan di Mesir. Dia mendapat tajaan penuh untuk melanjutkan pelajaran ke sana kerana dia telah lulus dengan cemerlang dalam peperiksaan SPMnya.
Dia sangat bersyukur dengan nikmat yang telah diperoleh olehnya itu. Dalam kesyukurannya itu terselit satu bebanan untuknya. Ya, bebanannya untuk berjuang di medan pembelajaran dan alam pekerjaan yang amat getir di rasakan.
" Tak apa, ini semua buat ummah, ini semua buat Islam dan inilah medan juangku untuk Islam. Sumbangan apa lagi daripadaku yang boleh ku beri buat Islam. Ini sahajalah yang ku mampu juangkan". Dengus hati Mat Ozil.
Ramadan tiba
Mat Ozil bukanlah berasal daripada keluarga yang 'berada' tetapi hanyalah sederhana. Namun begitu, ayahnya sering mengajarnya hidup seperti cara hidup orang susah. Didikan itu telah sebati baginya sehingga kini.
Malam itu, selepas pulang solat terawih, dia menghidupkan suis televisyen dan menontonnya. Sejak masuk ke dalam bulan Ramadan, inilah kali pertama dia menonton televisyen. Katanya, mahu menjaga pandangan. Bukan sahaja televisyen, bazar Ramadan pun belum dia kunjungi.
"Biarlah ruh Ramadan kali ini benar-benar menyelinap kekal dalam jasadku walaupun terpaksa bermujahadah. Mujahadah itukan sememangnya pahit, pasti ganjarannya nanti manis!" Jerit batinnya untuk memujuk diri.
Tanpa berlengah, dia membuka channel TV 99. Ya, dia gemar menonton di saluran itu. Banyak program ilmiah yang disiarkan berbanding channel lain yang banyak melalaikan.
Kebetulan ketika itu, program 'Tanyalah Ustaz Ini ' berlangsung. Dia amat meminati program itu. Sementelahan, Ustaz Nicholas Anelka pula yang sedang berceramah pada waktu itu. Ramai yang kata Ustaz Nicholas Anelka tu tak handsome sebab kulitnya hitam. Bagi Mat Ozil, biarlah kulitnya hitam sekali pun, tetapi ilmunya yang tebal itu mampu memutih bahkan mensucikan hati insan lain.
Tajuk malam tu ialah berkenaan dengan Sedekah. Dalam program tu, Ustaz Nicholas Anelka ada menyebut satu ayat daripada al-Quran dan menghuraikan dengan baik dan lunak sekali.
Ini ayatnya :
"Bandingan (pahala) orang yang membelanjakan harta mereka pada jalan Allah adalah seperti sebiji benih yang menumbuhkan tujuh tangkai dan pada setiap tangkai pula ada 100 biji. Allah melipatgandakan ganjaran sesiapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Surah al-Baqarah, ayat 261)
Setelah menghurai ayat itu, dia jadi tertarik sekali dengan amalan sedekah. Sebelum ini amalan sedekah dia taklah berapa 'menjadi', hanya suam-suam suku sahaja.
Ustaz Nicholas Anelka juga menceritakan satu kisah seorang pemimpin Islam yang A'lim pada suatu masa dahulu. Pemimpin Islam itu memegang jawatan sebagai seorang qadi di sebuah negara Islam yang kaya raya ketika itu. Gajinya juga tersangatlah lumayan, lagi lumayan dari gaji seorang Perdana Menteri sekarang ini. Namun apa yang special, gaji yang banyak itu, dia langsung tidak gunakannya. Bahkan, beliau menghabiskan semuanya melalui sedekah kepada golongan-golongan yang memerlukan.
Beliau berbuat demikian kerana beliau sangat yakin Allah akan membalas kepadanya dengan ganjaran yang lebih besar buatnya. Apa yang diyakinkan beliau tu, sememangnya terjadi. Setelah beliau solat malam ( qiamullail ) , terdapat banyak duit yang berada di bawah sejadahnya. Orang lain yang tahu cerita mengenai beliau, cuba meniru beliau, namun tidak menjadi, gara-gara mereka tidak yakin sepenuhnya kepada Allah dan masih ada sisa-sisa keraguan kepada kuasa Allah.
Mendengar kisah itu, Mat Ozil tambah bermotivasi. Dia tekad untuk banyakkan amalan sedekahnya. Tak lama kemudian, dia pergi pula mengadap laptop ayahnya. Seperti biasa, mahu lihat-lihat apa yang terbaharu di Facebook. Dia gemar meneliti status-status ilmuan Malaysia yang telah dia 'like' fan page mereka sebelum ini. Kebanyakan status facebook para ilmuan ini penuh ilmiah, tak kiralah pandangan mereka atau perkongsian ayat al-Quran atau hadis.
Setelah diteliti, satu status telah menarik perhatiannya. Perkongsian mengenai satu hadis Rasulullah S.A.W. Satu hadis berkaitan dengan sedekah telah di kongsi di status facebook Ustazah Aminah Gomez. Bunyinya begini :
"Sedekah yang paling afdhal (baik) adalah sedekah yang dikeluarkan dalam bulan Ramadan." (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim).
Jika tadi sudah bermotivasi untuk bersedekah, kini betambah-tambah motivasi lagilah dia setelah membaca hadis sahih daripada Rasulullah S.A.W itu.
Pagi itu dia bercadang untuk pergi ke Pasar Tani di pekan. Dia mahu membeli barangan-barangan keperluan lain yang masih tersisa untuk dibawa bekalan ke Mesir nanti. Sambil dia membeli, dia juga sebenarnya mendengar Kuliah Agama yang dilangsungkan di tengah kesibukan orang berniaga. Kuliah Agama itu telah beberapa tahun bertapak di situ sejak kerajaan negeri bertukar tangan. Itu satu usaha yang baik daripada pihak kerajaan dalam mengilmukan rakyatnya. Bukan hanya membiarkan rakyat dungu dan jahil dalam ilmu agama.
Kelihatan ramai sungguh peniaga pada hari itu. Maklumlah, dah nak raya. Dalam lamunan mendengar Kuliah Agama itu, dia kaget. Terkesima sebentar.
" Ish, selama aku datang ke pasar ni, tak pernah pulak aku beri sedekah kepada peminta-peminta sedekah dekat pasar ni. Rasanya, kini tibalah masanya untuk aku hulurkan sedikit duit setakat yang termampu. Mana tahu, dengan duit aku itu, mereka boleh beli juadah untuk berbuka. Kan besar pahalanya tu" Rungut hati Mat Ozil setelah melihat beberapa orang peminta sedekah dan beberapa buah tabung besar di Pasar Tani itu.
Dia sengaja memecahkan duitnya untuk diberi sedekah kepada semua peminta sedekah itu. Saat itu, dia sungguh yakin bahawa Allah akan membalas amalan sedekahnya itu dengan sesuatu yang lebih baik. Dia berazam untuk berikan RM 1 kepada setiap peminta sedekah dan setiap tabung yang diletakkan di Pasar Tanii itu.
Segalanya berjalan dengan baik. RM 1 di masukkan dari satu tabung ke satu tabung dan daripada seorang peminta sedekah ke seorang peminta sedekah. Namun, ada sesuatu yang tak dirancang berlaku. Ianya berlaku dibawah sedar. Memang tidak sedari langsung. Tersangatlah tidak sengaja.
Dalam kelancaran Mat Ozil menghulurkan sedekahnya, tiba-tiba apabila datang kepada seorang peminta sedekah yang cacat, dia 'ter'masukkan duit RM10 ke dalam balang coklat yang digunakan peminta sedekah itu untuk meminta sedekah.
Pada mulanya dia langsung tak sedar bahawa duit yang dia masukkan itu duit RM10. Namun setelah melangkah selangkah daripada peminta sedekah itu, dia terpana. Tersedar.
" Aduh, macam mana pulak boleh masuk duit RM10 pulak ni. " Sambil menggaru kepalanya yang tak gatal.
Budget Mat Ozil untuk membeli barangan lain terus tersasar jauh kerana dia bukanlah seorang yang punya banyak wang. Hanya bawa sekadar 'cukup-cukup' sahaja.
" Ish, takkan nak ambil balik,nanti tak pasal sahaja kena pukul dengan orang ramai sebab kata aku ni pencuri. Huh, bahaya" Fikir Mat Ozil.
Tanpa menunggu lama, dia beredar dari Pasar Tani itu dek kehabisan wangnya.
" Tak apalah, mungkin itu rezeki dia. Semuanya sudah ditentukan oleh Allah. Dalam rezeki kita, tak semestinya semua itu habuan kita, mungkin juga dalam rezeki kita tu, ada rezeki orang lain. Ah, redha saja. Ikhlaskan hati, yakin sahaja ada balasan lain yang lebih besar yang menanti di hadapan. Ya, yakin! "
Dia terus menunggang motosikal ayahnya itu pulang ke rumah. Dalam hatinya asyik teringatkan kisah yang terjadi di Pasar Tani tadi. Kerap benar menyinggah di mindanya.
Segalanya daripada Allah
Selang sehari selepas itu, permohonannya untuk mendapatkan sedikit bantuan, berupa sedikit wang daripada satu badan kebajikan ditolak. Wang itu mahu digunakannya untuk membeli barangan keperluannya untuk berangkat ke bumi Mesir nanti. Namun, dia redha. Mungkin ada orang yang lebih berhak terhadap wang itu.
Dia tidak menyepi memasrah diri. Dia usaha dan terus berusaha. Membuat surat itu dan ini. Memanjat pelbagai syarikat untuk meminta sedikit dana. Dia tahu dia dah banyak susahkan ibu bapanya dan dia mahu berusaha sendiri kali ini.
Teringat dia dengan ayat 1000 dinar yang selalu dia amalkan selepas solat. Dia sedar, dia harus yakin sungguh dengan Allah!
"Sesiapa yang bertaqwa kepada Allah (dengan mengerjakan suruhan-Nya dan meninggalkan larangan-Nya), nescaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar( dari perkara yang menyusahkannya). Serta memberi rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya. Dan( ingatlah), sesiapa yang berserah diri bulat-bulat kepadaAllah, maka Allah cukuplah baginya ( untuk menolong dan menyelamatkannya). Sesungguhnya Allah tetap melakukan segala perkara yang dikehendaki-Nya. Allah telahpun menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu." ( Surah At-Talaaq, ayat 2-3 )
Keyakinan berbuah
Sesungguhnya, tidak lama selepas itu, rezeki dia melimpah ruah. Bukan sahaja cukup, bahkan lebih! Syukur, alhamdulillah!
Dana yang terkumpul dulunya dari kosong sekarang melopong melihatnya. Macam tidak percaya pula di rasakan. Hebat !
Bukan itu saja, rezeki dia bertambah lagi apabila dia menang pula pelbagai hadiah setelah memenangi pertandingan " Jangan Lupa Ayat al-Quran " di Radio ibnuddin.fm . Subhnallah, memang tak terkata. Terkesima entah bagaimana.
Yakinlah!
"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari kurnia-Nya menyangka, bahawa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Ali 'Imran: 180)
"Dan belanjakanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang soleh?" ( Surah al-Munafiqun : 10 )
Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya." (HR. Muslim)
Jangan bakhil. Yakinlah dengan balasan Allah! Sesungguhnya Allah tidaklah menyalahi janji. Percayalah. Jangan takut untuk sedekah saudara-saudaraku.
Seronoknya sedekah!
-Artikel iluvislam.com
Seronoknya Sedekah
RAB, 02 NOV 2011 10:25 | IBNUDDIN | EDITOR: NURILLA88
Mesut Ozil atau nama manjanya Mat Ozil merupakan seorang remaja yang kental. Dia seorang lepasan SPM 2010 dan dia juga bakal melanjutkan pelajaran dalam bidang perubatan di Mesir. Dia mendapat tajaan penuh untuk melanjutkan pelajaran ke sana kerana dia telah lulus dengan cemerlang dalam peperiksaan SPMnya.
Dia sangat bersyukur dengan nikmat yang telah diperoleh olehnya itu. Dalam kesyukurannya itu terselit satu bebanan untuknya. Ya, bebanannya untuk berjuang di medan pembelajaran dan alam pekerjaan yang amat getir di rasakan.
" Tak apa, ini semua buat ummah, ini semua buat Islam dan inilah medan juangku untuk Islam. Sumbangan apa lagi daripadaku yang boleh ku beri buat Islam. Ini sahajalah yang ku mampu juangkan". Dengus hati Mat Ozil.
Ramadan tiba
Mat Ozil bukanlah berasal daripada keluarga yang 'berada' tetapi hanyalah sederhana. Namun begitu, ayahnya sering mengajarnya hidup seperti cara hidup orang susah. Didikan itu telah sebati baginya sehingga kini.
Malam itu, selepas pulang solat terawih, dia menghidupkan suis televisyen dan menontonnya. Sejak masuk ke dalam bulan Ramadan, inilah kali pertama dia menonton televisyen. Katanya, mahu menjaga pandangan. Bukan sahaja televisyen, bazar Ramadan pun belum dia kunjungi.
"Biarlah ruh Ramadan kali ini benar-benar menyelinap kekal dalam jasadku walaupun terpaksa bermujahadah. Mujahadah itukan sememangnya pahit, pasti ganjarannya nanti manis!" Jerit batinnya untuk memujuk diri.
Tanpa berlengah, dia membuka channel TV 99. Ya, dia gemar menonton di saluran itu. Banyak program ilmiah yang disiarkan berbanding channel lain yang banyak melalaikan.
Kebetulan ketika itu, program 'Tanyalah Ustaz Ini ' berlangsung. Dia amat meminati program itu. Sementelahan, Ustaz Nicholas Anelka pula yang sedang berceramah pada waktu itu. Ramai yang kata Ustaz Nicholas Anelka tu tak handsome sebab kulitnya hitam. Bagi Mat Ozil, biarlah kulitnya hitam sekali pun, tetapi ilmunya yang tebal itu mampu memutih bahkan mensucikan hati insan lain.
Tajuk malam tu ialah berkenaan dengan Sedekah. Dalam program tu, Ustaz Nicholas Anelka ada menyebut satu ayat daripada al-Quran dan menghuraikan dengan baik dan lunak sekali.
Ini ayatnya :
"Bandingan (pahala) orang yang membelanjakan harta mereka pada jalan Allah adalah seperti sebiji benih yang menumbuhkan tujuh tangkai dan pada setiap tangkai pula ada 100 biji. Allah melipatgandakan ganjaran sesiapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Surah al-Baqarah, ayat 261)
Setelah menghurai ayat itu, dia jadi tertarik sekali dengan amalan sedekah. Sebelum ini amalan sedekah dia taklah berapa 'menjadi', hanya suam-suam suku sahaja.
Ustaz Nicholas Anelka juga menceritakan satu kisah seorang pemimpin Islam yang A'lim pada suatu masa dahulu. Pemimpin Islam itu memegang jawatan sebagai seorang qadi di sebuah negara Islam yang kaya raya ketika itu. Gajinya juga tersangatlah lumayan, lagi lumayan dari gaji seorang Perdana Menteri sekarang ini. Namun apa yang special, gaji yang banyak itu, dia langsung tidak gunakannya. Bahkan, beliau menghabiskan semuanya melalui sedekah kepada golongan-golongan yang memerlukan.
Beliau berbuat demikian kerana beliau sangat yakin Allah akan membalas kepadanya dengan ganjaran yang lebih besar buatnya. Apa yang diyakinkan beliau tu, sememangnya terjadi. Setelah beliau solat malam ( qiamullail ) , terdapat banyak duit yang berada di bawah sejadahnya. Orang lain yang tahu cerita mengenai beliau, cuba meniru beliau, namun tidak menjadi, gara-gara mereka tidak yakin sepenuhnya kepada Allah dan masih ada sisa-sisa keraguan kepada kuasa Allah.
Mendengar kisah itu, Mat Ozil tambah bermotivasi. Dia tekad untuk banyakkan amalan sedekahnya. Tak lama kemudian, dia pergi pula mengadap laptop ayahnya. Seperti biasa, mahu lihat-lihat apa yang terbaharu di Facebook. Dia gemar meneliti status-status ilmuan Malaysia yang telah dia 'like' fan page mereka sebelum ini. Kebanyakan status facebook para ilmuan ini penuh ilmiah, tak kiralah pandangan mereka atau perkongsian ayat al-Quran atau hadis.
Setelah diteliti, satu status telah menarik perhatiannya. Perkongsian mengenai satu hadis Rasulullah S.A.W. Satu hadis berkaitan dengan sedekah telah di kongsi di status facebook Ustazah Aminah Gomez. Bunyinya begini :
"Sedekah yang paling afdhal (baik) adalah sedekah yang dikeluarkan dalam bulan Ramadan." (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim).
Jika tadi sudah bermotivasi untuk bersedekah, kini betambah-tambah motivasi lagilah dia setelah membaca hadis sahih daripada Rasulullah S.A.W itu.
Pagi itu dia bercadang untuk pergi ke Pasar Tani di pekan. Dia mahu membeli barangan-barangan keperluan lain yang masih tersisa untuk dibawa bekalan ke Mesir nanti. Sambil dia membeli, dia juga sebenarnya mendengar Kuliah Agama yang dilangsungkan di tengah kesibukan orang berniaga. Kuliah Agama itu telah beberapa tahun bertapak di situ sejak kerajaan negeri bertukar tangan. Itu satu usaha yang baik daripada pihak kerajaan dalam mengilmukan rakyatnya. Bukan hanya membiarkan rakyat dungu dan jahil dalam ilmu agama.
Kelihatan ramai sungguh peniaga pada hari itu. Maklumlah, dah nak raya. Dalam lamunan mendengar Kuliah Agama itu, dia kaget. Terkesima sebentar.
" Ish, selama aku datang ke pasar ni, tak pernah pulak aku beri sedekah kepada peminta-peminta sedekah dekat pasar ni. Rasanya, kini tibalah masanya untuk aku hulurkan sedikit duit setakat yang termampu. Mana tahu, dengan duit aku itu, mereka boleh beli juadah untuk berbuka. Kan besar pahalanya tu" Rungut hati Mat Ozil setelah melihat beberapa orang peminta sedekah dan beberapa buah tabung besar di Pasar Tani itu.
Dia sengaja memecahkan duitnya untuk diberi sedekah kepada semua peminta sedekah itu. Saat itu, dia sungguh yakin bahawa Allah akan membalas amalan sedekahnya itu dengan sesuatu yang lebih baik. Dia berazam untuk berikan RM 1 kepada setiap peminta sedekah dan setiap tabung yang diletakkan di Pasar Tanii itu.
Segalanya berjalan dengan baik. RM 1 di masukkan dari satu tabung ke satu tabung dan daripada seorang peminta sedekah ke seorang peminta sedekah. Namun, ada sesuatu yang tak dirancang berlaku. Ianya berlaku dibawah sedar. Memang tidak sedari langsung. Tersangatlah tidak sengaja.
Dalam kelancaran Mat Ozil menghulurkan sedekahnya, tiba-tiba apabila datang kepada seorang peminta sedekah yang cacat, dia 'ter'masukkan duit RM10 ke dalam balang coklat yang digunakan peminta sedekah itu untuk meminta sedekah.
Pada mulanya dia langsung tak sedar bahawa duit yang dia masukkan itu duit RM10. Namun setelah melangkah selangkah daripada peminta sedekah itu, dia terpana. Tersedar.
" Aduh, macam mana pulak boleh masuk duit RM10 pulak ni. " Sambil menggaru kepalanya yang tak gatal.
Budget Mat Ozil untuk membeli barangan lain terus tersasar jauh kerana dia bukanlah seorang yang punya banyak wang. Hanya bawa sekadar 'cukup-cukup' sahaja.
" Ish, takkan nak ambil balik,nanti tak pasal sahaja kena pukul dengan orang ramai sebab kata aku ni pencuri. Huh, bahaya" Fikir Mat Ozil.
Tanpa menunggu lama, dia beredar dari Pasar Tani itu dek kehabisan wangnya.
" Tak apalah, mungkin itu rezeki dia. Semuanya sudah ditentukan oleh Allah. Dalam rezeki kita, tak semestinya semua itu habuan kita, mungkin juga dalam rezeki kita tu, ada rezeki orang lain. Ah, redha saja. Ikhlaskan hati, yakin sahaja ada balasan lain yang lebih besar yang menanti di hadapan. Ya, yakin! "
Dia terus menunggang motosikal ayahnya itu pulang ke rumah. Dalam hatinya asyik teringatkan kisah yang terjadi di Pasar Tani tadi. Kerap benar menyinggah di mindanya.
Segalanya daripada Allah
Selang sehari selepas itu, permohonannya untuk mendapatkan sedikit bantuan, berupa sedikit wang daripada satu badan kebajikan ditolak. Wang itu mahu digunakannya untuk membeli barangan keperluannya untuk berangkat ke bumi Mesir nanti. Namun, dia redha. Mungkin ada orang yang lebih berhak terhadap wang itu.
Dia tidak menyepi memasrah diri. Dia usaha dan terus berusaha. Membuat surat itu dan ini. Memanjat pelbagai syarikat untuk meminta sedikit dana. Dia tahu dia dah banyak susahkan ibu bapanya dan dia mahu berusaha sendiri kali ini.
Teringat dia dengan ayat 1000 dinar yang selalu dia amalkan selepas solat. Dia sedar, dia harus yakin sungguh dengan Allah!
"Sesiapa yang bertaqwa kepada Allah (dengan mengerjakan suruhan-Nya dan meninggalkan larangan-Nya), nescaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar( dari perkara yang menyusahkannya). Serta memberi rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya. Dan( ingatlah), sesiapa yang berserah diri bulat-bulat kepadaAllah, maka Allah cukuplah baginya ( untuk menolong dan menyelamatkannya). Sesungguhnya Allah tetap melakukan segala perkara yang dikehendaki-Nya. Allah telahpun menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu." ( Surah At-Talaaq, ayat 2-3 )
Keyakinan berbuah
Sesungguhnya, tidak lama selepas itu, rezeki dia melimpah ruah. Bukan sahaja cukup, bahkan lebih! Syukur, alhamdulillah!
Dana yang terkumpul dulunya dari kosong sekarang melopong melihatnya. Macam tidak percaya pula di rasakan. Hebat !
Bukan itu saja, rezeki dia bertambah lagi apabila dia menang pula pelbagai hadiah setelah memenangi pertandingan " Jangan Lupa Ayat al-Quran " di Radio ibnuddin.fm . Subhnallah, memang tak terkata. Terkesima entah bagaimana.
Yakinlah!
"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari kurnia-Nya menyangka, bahawa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Ali 'Imran: 180)
"Dan belanjakanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang soleh?" ( Surah al-Munafiqun : 10 )
Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya." (HR. Muslim)
Jangan bakhil. Yakinlah dengan balasan Allah! Sesungguhnya Allah tidaklah menyalahi janji. Percayalah. Jangan takut untuk sedekah saudara-saudaraku.
Seronoknya sedekah!
-Artikel iluvislam.com
Wednesday, 2 November 2011
Petua mendidik anak
https://www.facebook.com/#!/notes/azmin-mohd/-petua-buat-ibu-bapa-mendidik-anak-/10150404145249933
+ Petua buat Ibu Bapa mendidik anak +
by Azmin Mohd on Thursday, October 27, 2011 at 12:33pm
1) Jangan pukul anak dari lutut keatas
2) Jangan gunakan tangan/anggota tubuh kita utk memukul anak dan jangan sesekali menampar anak pakai tangan kita. nanti anak jadi bertambah degil dan nakal dan tak boleh control
3) Rotan/pukul anak di telapak kakinya . Secara saintifiknya ada kaitan dengan refleksologi dan merangsang ke bahagian otak
Sabda Rasulullah s.a.w. "Berguraulah dengan anak kamu kala usianya satu hingga tujuh tahun. Berseronok dengan mereka, bergurau hingga naik atas belakang pun tak apa. Jika suka geletek, kejar atau usik anak asalkan hubungan rapat. Lepas tujuh hingga 14 tahun kita didik dan ajar, kalau salah pukullah dia (sebagai pengajaran)" dimana yang nak dipukul tu? Tapak kakinya ... bukan muka, punggung, telinga dan ditempat-tempat yang sensitif... itu salah...
4). Mulakanlah hidup anak anda dengan nama panggilan yang baik. Nama panggilan yang kurang baik akan menyebabkan anak anda malu dan merasa rendah diri. (Dalam Islam sendiri nama panggilan yang baik adalah digalakkan).
5). Berikan anak anda pelukkan setiap hari (Kajian menunjukkan anak yang dipeluk setiap hari akan mempunyai kekuatan IQ yg lebih kuat daripada anak yang jarang dipeluk)
6). Pandanglah anak anda dengan pandangan kasih sayang (Pandangan ini akan membuatkan anak anda lebih yakin diri apabila berhadapan dengan persekitaran)
7). Berikan peneguhan setiap kali anak anda berbuat kebaikan (Berilah pujian, pelukkan, ciuman, hadiah ataupun sekurang-kurangnya senyuman untuk setiap kebaikan yang dilakukannya).
. Janganlah mengharapkan anak anda yang belum matang itu melakukan sesuatu perbuatan baik secara berterusan, mereka hanya kanak-kanak yang sedang berkembang. Perkembangan mereka buatkan mereka ingin mengalami setiap perkaratermasuklah berbuat silap.
9). Apabila anda berhadapan dengan masalah kerja dan keluarga,pilihlah keluarga (Seorang penulis menyatakan anak-anak terus membesar. Masa itu terus berlalu dan tak akan kembali).
10). Di dalam membesarkan dan mendidik anak-anak, janganlah tuan/puan mengeluh. Keluhan akan membuatkan anak-anak merasakan diri mereka beban.
11). Dengarlah cerita anak anda, cerita itu tak akan dapat anda dengari lagi pada masa akan datang. Tunggu giliran anda untuk bercakap (Ini akan mengajar anak anda tentang giliran untuk bercakap)
12). Tenangkan anak anda setiap kali mereka memerlukannya.
13). Tunjukkan kepada anak anda bagaimana cara untuk menenangkan diri. Mereka akan menirunya.
14). Buatkan sedikit persediaan untuk anak-anak menyambut harijadinya. Sediakanlah hadiah harijadi yang unik walaupun harganya murah. Keunikan akan membuatkan anak anda belajar menghargai. (Anak2 yg dtg daripada persekitaran yang menghargai akan belajar menghargai orang lain).
15). Kemungkinan anak kita menerima pengajaran bukan pada kali pertama belajar. Mereka mungkin memerlukan kita mengajar mereka lebih daripada sekali.
16). Luangkanlah masa bersama anak anda diluar rumah, peganglah tangan anak-anak apabila anda berjalan dengan mereka. Mereka tentu akan merasa kepentingan kehadiran mereka dalam kehidupan anda suami isteri.
17). Dengarlah mimpi ngeri anak-anak anda. Mimpi ngeri mereka adalah begitu real dalam dunia mereka.
18). Hargailah permainan kesayangan anak anda. Mereka juga dalam masa yang sama akan menghargai barang-barang kesayangan anda. Elakkan daripada membuang barang kesayangan mereka walaupun sudah rosak. Mintalah kebenaran mereka sebelum berbuat demikian.
19). Janganlah membiarkan anak-anak anda tidur tanpa ciuman selamat malam,
20). Terimalah yang kadangkala anda bukanlah ibubapa yang sempurna. Ini akan mengurangkan stress menjadi ibu bapa.
21). Jangan selalu membawa bebanan kerja pejabat ke rumah. Anak-anak akan belajar bahawa kerja pejabat selalunya lebih penting daripada keluarga.
22). Anak menangis untuk melegakan keresahan mereka tetapi kadangkala cuma untuk sound effect sahaja. Bagaimanapun dengarilah mereka, dua puluh tahun dari sekarang anda pula yang akan menangis apabila rumah mula terasa sunyi. Anak-anak anda mula sibuk mendengar tangisan anak mereka sendiri.
"anak- anak ibarat kain pUtih. iBu bApa laH yanG mencoRakkanNya menjaDi yAhudI, nAsRani atAu mAjusI"

2) Jangan gunakan tangan/anggota tubuh kita utk memukul anak dan jangan sesekali menampar anak pakai tangan kita. nanti anak jadi bertambah degil dan nakal dan tak boleh control
3) Rotan/pukul anak di telapak kakinya . Secara saintifiknya ada kaitan dengan refleksologi dan merangsang ke bahagian otak
Sabda Rasulullah s.a.w. "Berguraulah dengan anak kamu kala usianya satu hingga tujuh tahun. Berseronok dengan mereka, bergurau hingga naik atas belakang pun tak apa. Jika suka geletek, kejar atau usik anak asalkan hubungan rapat. Lepas tujuh hingga 14 tahun kita didik dan ajar, kalau salah pukullah dia (sebagai pengajaran)" dimana yang nak dipukul tu? Tapak kakinya ... bukan muka, punggung, telinga dan ditempat-tempat yang sensitif... itu salah...
4). Mulakanlah hidup anak anda dengan nama panggilan yang baik. Nama panggilan yang kurang baik akan menyebabkan anak anda malu dan merasa rendah diri. (Dalam Islam sendiri nama panggilan yang baik adalah digalakkan).
5). Berikan anak anda pelukkan setiap hari (Kajian menunjukkan anak yang dipeluk setiap hari akan mempunyai kekuatan IQ yg lebih kuat daripada anak yang jarang dipeluk)
6). Pandanglah anak anda dengan pandangan kasih sayang (Pandangan ini akan membuatkan anak anda lebih yakin diri apabila berhadapan dengan persekitaran)
7). Berikan peneguhan setiap kali anak anda berbuat kebaikan (Berilah pujian, pelukkan, ciuman, hadiah ataupun sekurang-kurangnya senyuman untuk setiap kebaikan yang dilakukannya).
. Janganlah mengharapkan anak anda yang belum matang itu melakukan sesuatu perbuatan baik secara berterusan, mereka hanya kanak-kanak yang sedang berkembang. Perkembangan mereka buatkan mereka ingin mengalami setiap perkaratermasuklah berbuat silap.
9). Apabila anda berhadapan dengan masalah kerja dan keluarga,pilihlah keluarga (Seorang penulis menyatakan anak-anak terus membesar. Masa itu terus berlalu dan tak akan kembali).
10). Di dalam membesarkan dan mendidik anak-anak, janganlah tuan/puan mengeluh. Keluhan akan membuatkan anak-anak merasakan diri mereka beban.
11). Dengarlah cerita anak anda, cerita itu tak akan dapat anda dengari lagi pada masa akan datang. Tunggu giliran anda untuk bercakap (Ini akan mengajar anak anda tentang giliran untuk bercakap)
12). Tenangkan anak anda setiap kali mereka memerlukannya.
13). Tunjukkan kepada anak anda bagaimana cara untuk menenangkan diri. Mereka akan menirunya.
14). Buatkan sedikit persediaan untuk anak-anak menyambut harijadinya. Sediakanlah hadiah harijadi yang unik walaupun harganya murah. Keunikan akan membuatkan anak anda belajar menghargai. (Anak2 yg dtg daripada persekitaran yang menghargai akan belajar menghargai orang lain).
15). Kemungkinan anak kita menerima pengajaran bukan pada kali pertama belajar. Mereka mungkin memerlukan kita mengajar mereka lebih daripada sekali.
16). Luangkanlah masa bersama anak anda diluar rumah, peganglah tangan anak-anak apabila anda berjalan dengan mereka. Mereka tentu akan merasa kepentingan kehadiran mereka dalam kehidupan anda suami isteri.
17). Dengarlah mimpi ngeri anak-anak anda. Mimpi ngeri mereka adalah begitu real dalam dunia mereka.
18). Hargailah permainan kesayangan anak anda. Mereka juga dalam masa yang sama akan menghargai barang-barang kesayangan anda. Elakkan daripada membuang barang kesayangan mereka walaupun sudah rosak. Mintalah kebenaran mereka sebelum berbuat demikian.
19). Janganlah membiarkan anak-anak anda tidur tanpa ciuman selamat malam,
20). Terimalah yang kadangkala anda bukanlah ibubapa yang sempurna. Ini akan mengurangkan stress menjadi ibu bapa.
21). Jangan selalu membawa bebanan kerja pejabat ke rumah. Anak-anak akan belajar bahawa kerja pejabat selalunya lebih penting daripada keluarga.
22). Anak menangis untuk melegakan keresahan mereka tetapi kadangkala cuma untuk sound effect sahaja. Bagaimanapun dengarilah mereka, dua puluh tahun dari sekarang anda pula yang akan menangis apabila rumah mula terasa sunyi. Anak-anak anda mula sibuk mendengar tangisan anak mereka sendiri.
"anak- anak ibarat kain pUtih. iBu bApa laH yanG mencoRakkanNya menjaDi yAhudI, nAsRani atAu mAjusI"

Bank kuliah
http://www.mymaktabaty.com/2008/08/mp3-ceramah-ustaz-zahazan-mohamed.html
Proh Dr.Muhaya
http://www.seanggunbidadari.com/2008/11/my-doctor-prof-dr-muhaya-muhamad.html
Istimewa mengenai Prof Muhaya, beliau amat menitikberatkan aspek agama yang mana selalu mengingatkan pekerjanya supaya tidak meninggalkan solat lima waktu, malah itulah kriteria utama sekiranya ingin bekerja dengannya. Bagi dirinya, sama ada anda seorang pekerja atau majikan, sekiranya amanah Allah tidak dilakukan dengan jujur dan amanah, bagaimana pula dengan amanah kepada diri sendiri, majikan atau bagaimana apabila bergelar bos?
"Orang yang tidak meninggalkan solat dan selalu meminta pertolongan daripada Allah nyata banyak kemudahannya. Saya pernah berhadapan dengan pesakit muda yang selesai menjalani rawatan, mengikut kaedah biasa mampu sembuh dalam seminggu, tetapi pesakit itu tidak sembuh juga walaupun sudah masuk hari ke-10. Saya terus bertanya, adakah anda mengerjakan solat? Dan seperti dijangka jawapannya tidak.
"Begitu juga sekiranya saya melakukan pembedahan terhadap orang yang banyak beramal kepada Allah, kerja pembedahan bagaikan 'dibantu' apabila ia berjalan dengan pantas dan tanpa sebarang masalah. Begitulah besarnya nikmat sekiranya kita beramal ibadat. Saya percaya, kalau kita selalu menolong orang, Allah juga akan sentiasa membantu kita," katanya.
Tidak sia-siakan masa
KEBIJAKSANAAN Prof Muhaya dalam menyampaikan ceramah dan peringatan banyak dipengaruhi oleh ilmu. Katanya, perjalanan dari rumah ke pejabat yang mengambil masa selama satu jam dipenuhi dengan mendengar CD ceramah agama dan maklumat itu dikongsi bersama pekerja dan pesakitnya.
Begitu juga ketika waktu rehat tengah hari umpamanya, beliau akan pastikan diri mendengar input ilmiah termasuk motivasi dan sebagainya, kerana beliau tidak mahu membiarkan masanya terbuang begitu saja tanpa mendapat pengisian.
Nyata amalannya itu diperoleh daripada didikan arwah bapanya yang percaya manusia akan menjadi insan terpuji menerusi ilmu yang dipelajarinya.
"Percaya atau tidak sejak berusia lapan tahun lagi, arwah bapa saya sudah memanggil guru tuisyen mengajar kami adik-beradik subjek matematik dan bahasa Inggeris membuktikan beliau sudah melihat kebaikan ilmu. Bayaran dikenakan ialah RM15 sebulan untuk saya dan kakak yang ketika itu belajar dalam darjah enam. Jumlah yang agak besar pada 1966, tetapi ayah saya tidak peduli.
Istimewa mengenai Prof Muhaya, beliau amat menitikberatkan aspek agama yang mana selalu mengingatkan pekerjanya supaya tidak meninggalkan solat lima waktu, malah itulah kriteria utama sekiranya ingin bekerja dengannya. Bagi dirinya, sama ada anda seorang pekerja atau majikan, sekiranya amanah Allah tidak dilakukan dengan jujur dan amanah, bagaimana pula dengan amanah kepada diri sendiri, majikan atau bagaimana apabila bergelar bos?
"Orang yang tidak meninggalkan solat dan selalu meminta pertolongan daripada Allah nyata banyak kemudahannya. Saya pernah berhadapan dengan pesakit muda yang selesai menjalani rawatan, mengikut kaedah biasa mampu sembuh dalam seminggu, tetapi pesakit itu tidak sembuh juga walaupun sudah masuk hari ke-10. Saya terus bertanya, adakah anda mengerjakan solat? Dan seperti dijangka jawapannya tidak.
"Begitu juga sekiranya saya melakukan pembedahan terhadap orang yang banyak beramal kepada Allah, kerja pembedahan bagaikan 'dibantu' apabila ia berjalan dengan pantas dan tanpa sebarang masalah. Begitulah besarnya nikmat sekiranya kita beramal ibadat. Saya percaya, kalau kita selalu menolong orang, Allah juga akan sentiasa membantu kita," katanya.
Tidak sia-siakan masa
KEBIJAKSANAAN Prof Muhaya dalam menyampaikan ceramah dan peringatan banyak dipengaruhi oleh ilmu. Katanya, perjalanan dari rumah ke pejabat yang mengambil masa selama satu jam dipenuhi dengan mendengar CD ceramah agama dan maklumat itu dikongsi bersama pekerja dan pesakitnya.
Begitu juga ketika waktu rehat tengah hari umpamanya, beliau akan pastikan diri mendengar input ilmiah termasuk motivasi dan sebagainya, kerana beliau tidak mahu membiarkan masanya terbuang begitu saja tanpa mendapat pengisian.
Nyata amalannya itu diperoleh daripada didikan arwah bapanya yang percaya manusia akan menjadi insan terpuji menerusi ilmu yang dipelajarinya.
"Percaya atau tidak sejak berusia lapan tahun lagi, arwah bapa saya sudah memanggil guru tuisyen mengajar kami adik-beradik subjek matematik dan bahasa Inggeris membuktikan beliau sudah melihat kebaikan ilmu. Bayaran dikenakan ialah RM15 sebulan untuk saya dan kakak yang ketika itu belajar dalam darjah enam. Jumlah yang agak besar pada 1966, tetapi ayah saya tidak peduli.
Tuesday, 1 November 2011
Bismillah
Syed Hanafie
Dari Jabir bin Abdillah ra, Rasulullah s.a.w.bersabda: "Apabila salah seorang di antara kamu menyebut nama Allah ketika hendak masuk rumahnya dan menyebut nama Allah ketika hendak makan, maka syaitan akan berkata sesama meraka, "Kita tidak ada tempat tinggal dan tidak dapat makanan hari ini." Tetapi apabila dia masuk rumahnya tanpa menyebut nama Allah, syaitan berkata, "Kita ada tempat menginap hari ini." Dan apabila dia tidak menyebut nama Allah ketika makan, syaitan berkata, "Kita ada tempat menginap dan dapat makanan hari ini." (HR Muslim)
*utamakanlah mengucap bismillah didalam kehidupan seharian kita..insyaAllah hidup kita akan lebih bermanfaat.
Dari Jabir bin Abdillah ra, Rasulullah s.a.w.bersabda: "Apabila salah seorang di antara kamu menyebut nama Allah ketika hendak masuk rumahnya dan menyebut nama Allah ketika hendak makan, maka syaitan akan berkata sesama meraka, "Kita tidak ada tempat tinggal dan tidak dapat makanan hari ini." Tetapi apabila dia masuk rumahnya tanpa menyebut nama Allah, syaitan berkata, "Kita ada tempat menginap hari ini." Dan apabila dia tidak menyebut nama Allah ketika makan, syaitan berkata, "Kita ada tempat menginap dan dapat makanan hari ini." (HR Muslim)
*utamakanlah mengucap bismillah didalam kehidupan seharian kita..insyaAllah hidup kita akan lebih bermanfaat.
Subscribe to:
Posts (Atom)