By Khawlah bint Yahya
Assalamu alaykum wa rahmatullahi wa barakatuhu dear brothers and sisters,
This week we are going to look into our hearts and be really honest with ourselves.
In the last weeks we’ve discussed our situation on the siraat (the
bridge over the hellfire), our situation in dealing with stress and
worries in Islam, and, last week, the positive benefits of remembering
death.
Now all of these come together in this week’s topic: the importance of forgiving others!
Did You Really Forgive That Person?
Most of us know there are several ayaat (often translated as
“verses”, but “signs” is a more appropriate word) about the importance
of forgiving others in our lives.
Then the interesting bit comes— bringing it into practice. To be
really honest with yourself, have you always forgiven others for the
wrongs they’ve done to you? Or have you just said, “I forgive you,”
while ill feelings lingered in your heart?
Let’s look at one part of this beautiful ayah:
“. . . and let them pardon and overlook. Would you not like that Allah should forgive you? And Allah is Forgiving and Merciful.” [Quran 24:22]
I read many times over this ayah, but one day I really “reflected” on
it. Allah subhanahu wa ta’alaa created us and He knows what is best for
us. This is something we often seem to forget. Allah knows it can be
very hard to really forgive someone who hurt you and in this ayah we are
given the greatest motivation to push ourselves to forgive; it’s
Allah’s forgiveness.
Forgive to Be Forgiven!
Allah ‘azza wajal is telling us here what the big motivator is for us
suppressing our nafs (ego) and forgiving other people, even when they
don’t even ask for our forgiveness.
We do it for Allah.
That is the importance of forgiveness. There’s no space for a big ego if you want to be forgiven by Allah subhanahu wa ta’ala.
When we think of forgiveness we mostly think of Allah’s forgiveness
and we forget how important it is that we also forgive. We need to
remember both, because if we don’t forgive we do wrong in our
relationship with Allah as well as in our relationships with each other.
How can we expect Allah subhanahu wa ta’alaa to forgive us, while we
are not even willing to forgive others?
The Miracle of the Quran: the Benefits of Forgiving Others
American scientists recently discovered that stress-related backache,
insomnia and stomachaches were significantly reduced among individuals
who had the habit of forgiving others.
So forgiving others improves your physical ability and lightens your
heart, which makes it the recipient of a great source of reward from
Allah ‘azza wajal— also an amazing productivity tip!
The Struggle, the Reward
Our journey to the Hereafter is full of difficulties and tests, this
is our way to prove who we are and this process includes injustice being
done to us at the hands of others. If we truly want Allah’s love and
forgiveness we must remember that the hurts of this world are only
temporary.
Look at this beautiful treasure: I guarantee a house in Jannah
(Paradise) for one who gives up arguing, even if he is in the right; and
I guarantee a house in the middle of Jannah for one who abandons lying
even for the sake of fun; and I guarantee a house in the highest part of
Jannah for one who has good manners. [Imam Abu Dawud]
To motivate us to be the first in showing our good behaviour, there
is a beautiful hadith. How many of us know that it is not allowed to be
in an argument and keep away from another Muslim for more than three
days?
The Prophet salallaahu ‘alayhi wasallam said: It is not
permissible for a man to forsake his Muslim brother for more than three
days, each of them turning away from the other when they meet. The
better of them is the one who gives the greeting of salaam first. [al-Bukhari, 5727; Muslim, 2560].
To Conclude
Forgiving others is crucial for our success in the Hereafter; one
forgives to seek forgiveness. But forgiving others also brings lots of
physical and spiritual benefits in this world!
To inspire us to fight our ego and really try to forgive with our hearts and not only with our lips,
Abu Sa’id al Khudri reported Allah’s Messenger as saying: When the
believers pass safely over (the bridge across) Hell, they will be
stopped at a bridge (the siraat) between Hell and Paradise where they
will retaliate against one another for the injustices done among them in
the world, and when they are purified of all their sins, they will be
admitted to Paradise. By Him in Whose hands the life of Muhammad is,
everybody will recognize his dwelling in Paradise better than he
recognizes his dwelling in this world. [al-Bukhari, Fath Al-Bari]
So think about Allah, your Most Beloved, and think about your ego. The choice is yours.
Homework:
Imagine that moment on the siraat when those who you wronged will be
free to take away your hasanat and you might end up not having enough
left to pass to Jannah!
1. Ask forgiveness from others and forgive those you have ill-feelings for asap.
You can make a general email or a text for all your
friends/family/colleagues saying eg : “ Dear brother/sister, please
forgive me if I ever said anything which made you upset or hurt you, I
love you for the sake of Allah. May we be reunited in Jannah.”
2. If there are specific people you are in an argument with, to whom you haven’t spoke for a while, take action.
Phone them or visit them to ask for their forgiveness and tell them you
forgive them! A beautiful idea is to give especially these persons in
your life a little gift, suffice is the statement of RasulAllah:
“Tahaaddu tahaabbu (Give gifts and you shall love one another)”
(Bukhari).
May Allah subhanahu wa ta’alaa give us all the ability to forgive
others for the wrong they do to us and make us more productive Muslims
through this and may Allah forgive us all for our sins– Ameen.
I pray you will benefit,
(Source: http://understandquran.com/weekly-jumuah-special-how-forgiving-others-can-make-your-body-and-soul-more-productive.html?utm_source=Free+Membership&utm_campaign=5c1ce377b6-2012_12_07&utm_medium=email)
Monday, 18 March 2013
Doa Mustajab Pelindung Daripada Kecurian
Doa Mustajab Pelindung Daripada Kecurian - Tuan Guru Dato' Dr. Haron Din
http://www.youtube.com/watch?v=G3Gmp0NVbTY&feature=youtube_gdata_player
Sunday, 17 March 2013
Al-Ma'thurat
Sumber: http://room-415.blogspot.co.at/2010/11/pengertian-dan-keutamaan-al-mathurat.html
1. Al- Ma'thurat merupakan wirid dan doa harian yang diamalkan oleh Rasulullah SAW. Baginda adalah orang yang paling mengetahui betapa besarnya ganjaran yang diperolehi dari amalan doa dan wirid tersebut...
2. Wirid, doa, zikir dan istighfar dalam Al- Ma'thurat ini akan memantapkan jiwa di samping memiliki keutamaan dalam segala aspek kehidupan. Mendidik hati agar sentiasa merindui kepada Ilahi dan memberi kelapangan hidup dan kesihatan jasmani...
3. Bagi seorang muslim masanya tidak berlalu begitu saja. Dikala pagi dan petang ia sentiasa bertasbih, istighfar, tahmid dan berdoa kepada Allah dengan zikir yang ma'thur ( yg berasal daripada Nabi SAW )...
4. Jika sesiapa mengamalkan zikir Al- Ma'thurat ini akan merasakan perbezaannya dengan hari2 yang tidak dimulakan dengan zikir Al- Ma'thurat. Begitulah kekuatan doa2 dan wirid dalam Al- Ma'thurat ini sebagai senjata mukmin...
Beramallah sesuai dengan ajaran Islam, isitu seperti yang diamalkan oleh Rasulullah SAW. Orang2 mukmin yg sejati akan mengisi ruang masanya dengan berbagai amalan dan ibadah yang akan mendekatkan dirinya dengan Allah SWT. Bibirnya sentiasa basah dalam berzikir, membesarkan dan mengagungkan Allah Yang Maha Mulia, kemudian berdoa untuk mengharapkan keredhaan Rabb. Tiada sesuati yang lebih beerti dlm kehidupan seorang insan melainkan mendapatkan keredhaan Allah...
Setiap individu baik sebagai pemimpin dalam rumah tangga, masyarakat dan negara serta para pendakwah hendaklah mengamalkan dan menghayati zikir Al-Ma'thurat dengan membaca zikir2 yang diamalkan oleh Rasulullah ini beerti kita telah membentengi diri kita dengan senjata yg kukuh, sehingga terhindar dari gangguan syaitan yang terkutuk.
Oleh sebab itu Al- Syahid Imam Hassan Al Banna telah membina jalan yang baik untuk mengikut sunnah Rasulullah SAW. Beliau telah memilih dan menyusun al- Ma'thurat dgn mengharapkan bimbingan daripada Allah SWT agar terhindar daripada gangguan syaitan yang penuh angkara murka. Maka alangkah baik setiap diri muslim mengamalkan zikir al-Ma'thurat ini pada setiap pagi dan petang, siang dan malam.
Al- Ma'thurat dimulai dengan ucapan " Aku bermohon perlindungan Allah, Maha Mendengar, Maha Mengetahui dari setiap syaitan yang direjam" , mengandungi erti bahawa setiap jiwa kita sebelum melakukan aktiviti harus menyerahkan diri kepadaNya. Ucapan itu juga menunjukkan betapa besarnya harapan seorang hamba kepada Allah, kemudian berusaha untuk terhindar dari sesuatu yang dapat menyesatkan jiwa seseorang dari mengingat Allah...
Bacaan dan zikir yang terkandung dalam zikir Al-Ma'thurat terdapat beberapa keutamaan yang dijanjikan oleh Allah SWT terhadap utusanNya Nabi Muhamaad SAW. Hanya insan yang mengetahui betapa besarnya nilai doa dalam kehidupan jiwa sehingga menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari.
Kelebihan membaca Al Mathurat:
1. Tidak dihampiri syaitan
2. Rumah dan keluarganya terselamat dari perkara yang tidak diingini.
3. Allah mencukupkannya apa yang sangat diperlukan dari urusan dunia dan akhirat.
4. Orang yang membacanya kemudian dia mati pada hari atau malam tersebut maka Allah akan menjamin untuknya syurga.
5. Selamat dari segala sesuatu.
6. Allah menyempurnakan nikmatnya ke atas orang yang membacanya.
7. Allah berhak untuk meredhainya
8. Tidak ada sesuatu yang mendatangkan mudarat ke atasnya.
9. Terhindar daripada syirik.
10. Selamat dari bisa atau sengatan semua makhluk yang beracun.
11. Dimudahkan menyelesaikan hutang-hutang.
12. Berhak untuk mendapat syafaat pada hari kiamat.
13. Sesiapa yang membaca di waktu pagi,akan dipelihara oleh allah hingga ke waktu petang.Dan sesiapa yang membacanya di waktu petang akan dipelihara hingga ke waktu pagi.
14.Mengamalkannya umpama mengamalkan Sunnah Rasulullah dari sudut zikir dan berdoa, dan berbagai lagi kelebihan.
Friday, 15 March 2013
Jumaah Mubarakah
http://productivemuslim.com/productive-jumuah-activities/
Summary of Surah Al-Kahf:

Summary of Surah Al-Kahf:
Wednesday, 13 March 2013
Menutup cela saudara
Sabda Baginda Rasulullah s.a.w:
1.“Barangsiapa yang menutup cela saudaranya, maka Allah ta’ala akan menutupi celanya di dunia dan akhirat”
Hadis Riwayat Ibnu Majah.
Dalam riwayat lain ada menyebutkan:
2.Sabda Baginda Rasulullah s.a.w: “dua orang yang duduk bercakap2 itu harus disertai dengan amanat.Tidak halal salah seorang di antara keduanya itu menyiarkan mengenai saudaranya itu akan sesuatu yang tidak disenangi olehnya”
Hadis Riwayat Hakim
Setiap ISLAM itu saudara memang di tuntut kita hubungkan ukhwah sesama kita, toleransi serta timbang rasa itu penting, namun dalam kita hidup BERMUAMALAH sesama manusia kita tak dapat memenuhi kriteria seseorang bagi memuaskan diri kita.
Mungkin ada kekurangan pada seseorang individu namun teguran, ingatan ini perkara yang sangat mustahak kita jaga JANGAN untuk puaskan hati orang KITA TEGUR tanpa fikir hati dan perasaan orang serta, aib orang kadangkala membuatkan orang kurang selesa serta satu tahap menjadi kurang ajar.
JUSTERU dalam persahabatan serta hubungan perlu ada nilai2 yang murni serta timbang rasa serta tak lupa jangan lupa cedok nilai2 yang ada pada contoh tauladan yang tiada tolok bandingan baginda Nabi Muhammad s.a.w
Mufti menk hadith_ tongue n thigh
Mufti Ismail Menk
"Whoever guarantees me the correct use of what lies between his cheeks (the tongue) and what lies between his thighs (the private parts), I guarantee him Paradise. "
Hadith - Bukhari
Ukhuwah
Maksud ukhuwah menurut imam Hasan al-Banna ialah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan akidah yakni Islam. Ukhuwah bukanlah sesuatu yang boleh diada-adakan mahupun sesuatu yang boleh diwarisi tanpa memenuhi syarat-syaratnya yang tertentu. Hal ini kerana ukhuwah merupakan roh yang dihidupkan Allah dalam hati orang-orang beriman apabila Dia mengkehendaki agar mereka dekat dan bersatu. Ibn Abbas ra berkata bahawa kerabat rahim dapat diputus, dan budi dapat diingkari, tetapi jika Allah mempersatukan hati maka tidak dapat digoncangkan oleh apapun, kemudian ia membacakan maksud firman Allah SWT dalam surah al-Anfal ayat 63 seperti berikut;
“…walaupun kamu membelanjakan semua kekayaan yang ada di bumi, nescaya kamu tidak akan dapat menyatukan hati mereka. Akan tetapi Allah telah menyatukan hati mereka. Sungguh, Dia Maha Perkasa, Mahabijaksana”
Menurut Hasan al-Banna lagi, terdapat 3 rukun ukhuwah iaitu ta’aruf, tafahum dan ta’awun. Ta’aruf bermaksud berkenal-kenalan bak kata orang kita, tak kenal maka tak cinta. Tafahum pula bermakna saling faham-memahami. Dalam erti kata lain, seorang mukmin mestilah memahami saudaranya yang lain. Abu Hurairah dari Nabi saw pernah bersabda yang berbunyi,
‘Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang Muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya. ’.
Terakhir, ta’awun bermakna saling bantu membantu. Namun begitu, bantu membantu ini hanya terhad dalam hal kebaikan dan dalam usaha meninggalkan kemungkaran. Secara jelas, ukhuwah merupakan ikatan hati sesama orang mukmin yang diikat atas dasar akidah tauhid yang satu. Maka, ukhuwah Islamiyyah merupakan sifat yang mengiringi keimanan. Sebaliknya, ukhuwah yang dibina tanpa dasar keimanan hanya merupakan pertemuan dua pihak kerana kepentingan tertentu, saling bertukar budi serta hubungan yang dijalin tidak berkekalan.
Dipetik drp: http://kelab-iqra.blogspot.co.at/2009/07/sejurus-rejab-berlalu-kini-syaaban-pula.html
Subscribe to:
Posts (Atom)